Mengapa Pesawat Bisa Terbang??
Nah mungkin itulah sebagian orang bertanya,kenapa sih?
ko bisa? belajar darimana tuh pesawat bisa terbang gitu? sulap nih sulap ahahah
jadi kalo menurut teorinya.....
Pesawat bisa
terbang karena ada momentum dari dorongan horizontal mesin pesawat (Engine),
kemudian dorongan engine tersebut akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran
udara dibawah dan diatas sayap pesawat . Kecepatan udara diatas sayap akan
lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang
mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu
tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama .
Menurut hukum Bernoully , kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang
kecil . sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap
pesawat bagian atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan
pesawat itu bisa terbang
Ada beberapa bagian utama pesawat yang membuat pesawat
itu bisa terbang yang mempengaruhi kenapa pesawat bisa terbang
(1).Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan
ruang penumpang (Passenger).
(2).Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring
kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang
berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
(3).Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk
“Pitching” nose UP – DOWN.
(4).Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing”
belok kiri – kanan.
(5).Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan
kecepatan pesawat.
(6).Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau
tinggal landas / Take-off.
Pada dasarnya apabila pesawat sedang terbang selalu
menggabungkan fungsi-fungsi control diatas, spt contoh ; bila pesawat belok
kanan atau kiri , maka yang digerakkan Aileron dan Rudder, jadi sambil belok
pesawat dimiringkan agar lintasan belok lebih pendek, yang dapat menghemat
waktu dan menghemat pemakaian bahan bakar.
Lalu bagaimana pesawat udara dapat terbang? Apa cuman
karena engine??Adalah suatu yang salah jika kita berfikir bahwa mesin (engine)
lah menyebabkan pesawat dapat terbang. Pada dasarnya, sayap lah yang memberi
gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang, sedangkan engine hanya memberi gaya
dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi, kesimpulan mudahnya adalah bahwa pesawat
udara (bukan pesawat antarikasa) dapat terbang karena memiliki sayap.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana gaya angkat (lift) dapat terbangkit
di sayap? Secara mudah dapat dijelaskan bahwa gaya angkat terbangkitkan karena
ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk
airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran
yang sesuai dengan keinginan. Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan
dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap.
Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara
diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat
kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah. Besarnya gaya angkat yang
dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara,
kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat
dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif
udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut
serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu
karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan
beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian
membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
Ada 4 gaya yang bekerja pada pesawat udara selama penerbangan yaitu Gaya angkat
( LIFT) atau gaya keatas, Gaya berat ( WEIGHT ) atau gaya kebawah, selanjutnya Gaya
maju ( THRUST ) serta Gaya kebelakang ( DRAG ). Dua gaya berikut dapat mudah
dipahami. Gaya berat ( WEIGHT ) bekerja menarik benda kembali ke bumi, sebagai
contoh apabila kita melemparkan batu ke atas maka akan jatuh. Selanjutnya
apabila kita mengendarai sepeda, maka terasa hambatan dari depan.
kalo menurut ilmu fisika ,,,,,,,,
Pesawat bisa terbang karena ada
momentum dari dorongan horizontal mesin pesawat (engine), kemudian dorongan
engine tersebut akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan
diatas sayap pesawat. Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari
dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas
sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan
udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama . Menurut hukum
Bernoully , kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil .
sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat
bagian atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (lift) yang menjadikan pesawat
itu bisa terbang.
Pesawat terbang dapat terangkat ke
udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat tersebut, berbeda dengan
roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan
roket dengan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke belakang (ke bawah),
sebagai reaksinya gas mendorong roket ke atas. Jadi roket tetap dapat terangkat
ke atas meskipun tidak ada udara, pesawat terbang tidak dapat terangkat jika
tidak ada udara. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang
lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung
dari pada sisi bagian bawahnya. Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap
yang disebut dengan aerofoil.
Garis arus pada sisi bagaian atas
lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya, yang berarti laju aliran udara pada
sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap
(v1). Sesuai dengan asas Bernoulli
Tekanan pada sisi bagian atas
pesawat (p2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (p1) karena laju
udara lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar: F1-F2
= (p1-p2)A , dengan A merupakan luas penampang total sayap.
Pesawat dapat terangkat keatas jika
gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat
atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya.
Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara dan ini berarti
bertambah besar sehingga gaya angkat (F1-F2 > mg), Jika pesawat telah berada
pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang
di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya
angkat sama dengan berat pesawat (F1-F2 = mg).
nah diatas sedemikian variasi
jawaban tentang kenapa pesawat bisa terbang.mudah mudahan dimengeti dan paham
ya :V
(sumber:wikipedia dan beberapa dari
berbagai web)
(1).Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
(2).Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
(3).Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk “Pitching” nose UP – DOWN.
(4).Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.
(5).Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
(6).Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
Ada 4 gaya yang bekerja pada pesawat udara selama penerbangan yaitu Gaya angkat ( LIFT) atau gaya keatas, Gaya berat ( WEIGHT ) atau gaya kebawah, selanjutnya Gaya maju ( THRUST ) serta Gaya kebelakang ( DRAG ). Dua gaya berikut dapat mudah dipahami. Gaya berat ( WEIGHT ) bekerja menarik benda kembali ke bumi, sebagai contoh apabila kita melemparkan batu ke atas maka akan jatuh. Selanjutnya apabila kita mengendarai sepeda, maka terasa hambatan dari depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar